Article

Kamis, 17 Juni 2010

Menghindari Godaan Perselingkuhan....


Kita semua menyadari bahwa perselingkuhan (heating/ disloyality) merupakan penyebab kehancuran terbesar dalam sebuah hubungan (relationship)

Tetapi perselingkuhan (cheating/ disloyality) tidak terjadi begitu saja. Banyak hal disekitar Kita yang bisa menimbulkan keinginan untuk berselingkuh. Ada beberapa hal yang bisa Kita lakukan untuk menghindari godaan perselingkuhan ini, diantaranya :

  • Dirikan dinding dan jendela privasi yang tepat untuk melindungi hubungan Anda dari orang-orang yang bisa merusaknya.
  • Jangan terlibat terlalu intim/ pribadi dengan orang lain diluar keluarga dan pasangan Anda. Diskusikan setiap masalah yang ada dalam hubungan Anda dengan pasangan Anda secara terbuka. Bila terpaksa, gunakan jasa tenaga konsultasi yang professional untuk dimintai pendapat.
  • Hindari menceritakan permasalahan-permasalahan pribadai Anda dengan pasangan kepada orang kain yang tidak mempunyai urusan terhadap hubungan Anda dan pasangan.
  • Jaga agar api cinta anda (love) tidak berkobar lagi. Jika Anda menghargai pasangan Anda, piker dua kali sebelum memutuskan untuk pergi makan siang bersama atau hanya untuk menemui mantan kekasih Anda (Ex-lover).
  • Jangan melewati batasan saat Anda online dengan teman-teman Anda di internet. Bila perlu bicarakan persahabatan Anda di internet dengan pasangan Anda secara terbuka.
  • Pastikan teman-teman dan orang-orang dekat Anda mendukung hubungan Anda dan pasangan.
  • Bicara secara positif tentang pasangan Anda dengan teman-teman Anda. Jika Anda mulai mengeluh atau menceritakan permasalahan Anda dan pasangan kepada teman-teman Anda. Hati-hati !!! Anda mulai masuk kedalam jebakan.
  • Pastikan pasangan Anda memilki foto berdua yang menarik untuk disimpan di dompet atau di handphonem sehingga ini akan selalu mengingatkan pasangangAnda terhadap Anda.
  • Jika Anda berdua berada ditempat yang terpisah, jaga agar komunikasi tetap berjalan dengan lancar dan baik.
  • Ajak pasangan Anda jika menghadiri acara-acara reuni atau sebagainnya. Dan hindari berpergian sendiri ke acara- acara , terutama jika Anda berkemungkinan bertemu dengan orang-orang yang berpotensi menjadi pasangan selingkuh Anda.
  • Jika Anda merasa tergoda atau tertarik kepada orang lain selain pasangan Anda, coba bayangkan kondisi saat –saat anda bahagia berdua bersama dengan pasangan Anda yang sekarang.
  • Penting untuk diingat !!!! Komunikasi yang baik, cinta, kepercayaan, keterbukaan, rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain, serta kesetiaan adalah kunci munuju hubungan yang bahagia dan harmonis.


Cheeerss...Diah

Selasa, 15 Juni 2010

6 Kenyataan Tentang Cinta


Disadari atau tidak, berbagai anggapan tentang cinta seringkali memperngaruhi pandangan teman-teman sekalian tentang cinta. Pdahal dalam prakteknya tidak semua sesuai. Setidaknya dalam article ini ada 6 kenyataan tentang cinta yang perlu teman-teman ketahui.


1. Love At First Sight

Katanya : Bila kita merasakan love at first sight atau cinta pada apandangan pertama, berarti si Dia akan menjadi jodoh Anda.

Kenyataannya : Ketika pertama kali bertemu dengan si Dia, tentu yang dilihat adalah fisiknya, Wajahnya yang tampan atau yang cantik, tubuhnya yang wangi atau tatapan matanya yang bikin meleleh. Dari pertemuan beberapa detik itu, siapa yang bisa menjamin kalau hatinya akan semanis wajahnya.

Meski getaran pertama itu penting, tetapi untuk mejalin hubungan yang sehat tetap diperlukan proses perkenalan satu sama lain. Setidaknya, cari informasi mendasar tentang dirinya, seperti pekerjaannya, keluarganya, hobi, apa yang dia suka dan tidak. Karena ini akan membantu lebih dekat siapa si Dia sebenarnya. Selain itu, dari proses perkenalan ini, teman-teman sekalian bisa memutuskan apakah si Dia cocok dengan Anda .Karena, keindahan fisik saja tak cukup membuat teman-teman bertahan dalam sebuah hubungan.


2. Cinta Adalah Segalanya

Katanya : Selama Anda dan si Dia saling mencintai, maka hidup akan selamannya indah.

Kenyataannya : Tak ada cinta tanpa syarat, kecuali cinta ibu terhadap anaknya. Modal cinta saja tak cukup untuk menciptakan suatu hubungan yang bahagia selama-lamanya. Dibutuhkan berbagai hal pendukung untuk mempertahankan suatu hubungan, diantaranya komitmen, kedewasaan, rasa saling menghargai, dan menghormati. Penting juga adanya kesamaan intelektual, financial yang terjamin, hingga selera humor yang bisa memberikan warna pada hubungan Anda.


3. Tak Bertengkar Berarti Aman

Katanya : Bila Anda dan si Dia tak pernah bertengkar, berarti hubungan Anda ada di titik aman dan akan bertahan lama.

Kenyataannya : Hubungan yang terlalu sepi bagai nasi tanpa garam, Hamba dan tidak ada greget. Tidak ada yang salah dengan pertengkaran, asal dalam batas yang wajar dan sehat. Artinya, tidak ada yang saling mendominasi dan meyakiti. Petengkaran malah membuat hubungan lebih sehat dan berkembang, karena dalam pertengkaran ini Anda dituntut untuk dewasa dan bijak dalam menentukan solusi.

Hati-hati bila tidak pernah ada pertengkaran dalam hubungan, karena jangan-jangan Anda dan pasangan Anda adalah tipe yang menghindari konflik. Bila setiap masalah selalu ditumpuk tentu akan menjadi bom waktu yang bisa “meledak” kapan saja.


4. Cocok 100 Persen

Katanya : Untuk menjadi pasangan yang serasi , Anda dan si Dia harus memiliki kesamaan minat dan kepribadian.

Kenyataannya : Tak ada dua manusia yang benar-benar cocok. Anak kembar saja pasti ada perbedaannya. Nah, perbedaan yang ada dalam dua diri manusia inilah yang nantinya bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain dalam suatu hubungan. Karena itu, kita tidak perlu memaksakan si Dia harus punya hobi yang sama atau harus mempunyai kesaamaannya lainnya yang kita punya. Dari pada menimbulkan konflik, lebih baik berkompromi dan saling menghargai perbedaan.


5. Harus Selalu Bersama

Katanya : Semakin sering melakukan kegiatan bersama, hubungan Anda dengan si Dia akan semakin erat dan bertahan lama.

Kenyataannya : Pernahkan Anda merasa ketika punya pacar, teman-teman sepertinya menjadi jauh ? Inilah mengapa, tipe hubungan seperti ini bisa dibilang tak sehat. Pasalnya, seluruh waktu Anda seakan hanya untuk si Dia. Padahal si Dia dan Anda kan tetap harus bersosialisasi dan membagi waktu antara pekerjaan, keluarga teman, kekasih dan diri sendiri. So, pandai-pandailah membagi waktu.

Selama bisa memepertahankan kualitas hubungan dengan menjaga intensitas komunikasi dan saling percaya, hubungan pasti akan dapat tetap berjalan dengan lancar.


6. Married is a Happy Ending Story

Katanya : ketika si Dia meminta Anda menjadi pendamping hidupnya, ini akan menjadi cerita cinta yang berakhir bahagia.

Kenyataannya : Menikah dengan seseorang yang kita cintai memang membahagiakan. Tapi, ini bukan berarti akhir cerita cinta. Menikah adalah langkah menuju kehidupan baru yang lebih bertanggung jawab. Dalam pernikahan, akan ada masalah-masalah baru yang harus dihadapi bersama. Dan dalam pernikahan tak bisa lagi sembarang memutuskan hubungan bila Anda tak suka. Karena itu, dibutuhkan pemikiran yang matang sebelum Anda dan si Dia memutuskan akan melanjutkan ke jenjang pernikahan.


Cherssss…diah


Saat Putus Cinta, Pria Lebih Merana


Pria juga merupakan manusia; karena itu mereka pun bisa menangis saat putus cinta. Tetapi siapa mengira, putus cinta ternyata lebih "memukul" pria daripada wanita?

Anda mungkin tidak percaya (karena si dia tampaknya terlihat cuek setelah putus hubungan dengan Anda), tetapi fakta tersebut merupakan hasil penelitian dari Wake Forest University di North Carolina. Dalam penelitian yang melibatkan 1.000 orang dewasa (tidak menikah) berusia 18-23 tahun, terlihat bahwa hubungan yang tidak bahagia lebih mempengaruhi pria daripada wanita. Hanya saja, pria mengekspresikan kesedihannya dengan cara yang berbeda.

"Perempuan mengekspresikan kesedihannya dengan depresi, sementaranya pria mengekspresikannya dengan masalah-masalah substansi," ujar Simon.

Robin Simon, profesor bidang sosiologi dari universitas tersebut, juga mendapati bahwa pria mendapat keuntungan emosional yang lebih besar dari aspek-aspek positif hubungan cinta yang sedang berlangsung. Kurang lebih begini penjelasannya: bagi pria muda, pasangan mereka sering menjadi sumber utama curahan kasih sayang. Berbeda dengan perempuan, yang cenderung punya kedekatan dengan keluarga dan teman-temannya.

Ketegangan dalam suatu hubungan sendiri sering dihubungkan dengan kesehatan emosional yang rendah, karena hal itu mengancam identitas dan penghargaan diri pria.

Kemudian, jika pria secara emosional lebih dipengaruhi oleh kualitas hubungannya saat ini, perempuan lebih dipengaruhi oleh kenyataan apakah mereka memiliki hubungan cinta atau tidak. Tidak heran, perempuan lebih cenderung mengalami depresi ketika hubungan itu berakhir, dan sebaliknya mendapat manfaat lebih hanya dengan berada dalam suatu relationship.

Jangan Biarkan Kurangnya Rasa Percaya Menggoyahkan Hubungan


Rasa percaya antarpasangan adalah bagian esensial dalam sebuah hubungan. Namun, sejalan dengan waktu, berbagai pengalaman, perbedaan pendapat, kecemburuan, dan masih banyak faktor lainnya bisa mengikis kepercayaan di antara pasangan. Bagaimana mengatasinya?

Berikut adalah beberapa tips untuk Anda latih lakukan bersama pasangan agar rasa percaya di antara Anda dan dia bisa terus terjaga.

* Konsistensi. Dalam segala hal, perkataan Anda, khususnya yang sifatnya janji akan terus direkam oleh pasangan. Ketika kebiasaan yang terbentuk dari sebuah janji (yang dibangun berdasar kesepakatan) terlanggar, tak heran jika pasangan Anda akan merasa terkhianati kepercayaannya.

* Tepat waktu. Ya, sesekali terlambat memang bisa dimaafkan, tapi jika berkali-kali? Ingat, ketika Anda menetapkan waktu untuk bertemu atau melakukan sesuatu, itu berupa janji, juga, lho.

* Lakukan apa yang Anda katakan akan lakukan. Masih seputar konsistensi, ketika Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukanlah. Termasuk ketika Anda berjanji untuk menelepon.

* Jangan berbohong. Bahkan berbohong untuk kebaikan sekalipun.

* Berusahalah untuk bersikap adil, bahkan ketika dalam argumen sekalipun.

* Cobalah untuk lebih sensitif terhadap perasaan masing-masing. Sah-sah saja ketika Anda dan si dia berbeda pendapat, tapi jangan lupa untuk memikirkan perasaan si dia juga.

* Jangan lupakan hal-hal kecil tapi penting, seperti memberi kabar. Terutama ketika Anda akan pulang terlambat. Termasuk juga hal-hal spontan tapi manis, misal memberinya kado sesuatu yang ia sukai di hari ulang tahun atau hari lain.

* Berbagi peran amatlah penting. Jangan biarkan hanya satu pihak saja yang menanggung satu permasalahan.

* Usahakan untuk tetap tenang dalam segala kondisi apa pun. Ketika salah seorang bereaksi berlebihan, maka akan ada saja hal yang terasa salah.

* Selalu pikirkan kata-kata yang akan Anda ucapkan. Jangan sampai terlontar kata-kata yang nantinya akan Anda sesali. Karena kata-kata, sekalinya terlontar, sulit untuk ditarik kembali.

* Mengungkit hal-hal lama yang pernah menyakiti Anda atau dia bukanlah hal yang bijaksana.

* Hargai batasan pribadi pasangan Anda. Cara untuk mengetahui batasan apa yang bisa dan boleh Anda masuki adalah dengan membicarakannya. Apakah berbagi password email itu harus? Apakah yang tidak boleh dimasuki?

* Minimalisir dan atur sebaik-baiknya rasa cemburu yang sempat hinggap di hati. Rasa cemburu berlebihan justru bisa membuatnya lari dari Anda.

* Jadilah pendengar dan pasangan yang suportif, terutama ketika ia butuh tempat untuk bersandar.

Setiap hubungan pasti akan ada masa naik dan turunnya. Yang perlu diingat adalah, pasangan Anda, dan manusia lain di atas bumi ini tak akan pernah ada yang bisa memenuhi segala keinginan Anda. Apalagi yang bisa mengerti dan memenuhi kebutuhan Anda jika tak Anda ucapkan. Jangan lupa untuk meminta baik-baik apa yang Anda butuhkan secara langsung dari pasangan. Jika ia tak bisa memenuhinya, carilah kompromi.

Jangan lupakan humor. Belajarlah untuk merelakan segala hal yang pernah menyakiti, ambil saja pelajarannya, cobalah untuk saling menerima dan menikmati kehadiran satu sama lain. Untuk bisa menjalani hubungan yang langgeng, diperlukan "saling". Saling berusaha untuk menjaga agar hubungan Anda dan dia tidak hancur karena tidak dipelihara. Kerjasama, kemauan, dan keterbukaan kedua pihak untuk mau melihat inti permasalahan dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. Jangan berpikir bahwa masalah yang Anda hadapi dengan si dia saat ini akan terselesaikan dan tak akan ada jika Anda bersama orang lain. Masalah yang Anda hadapi dengan si dia sekarang yang diakibatkan kekurangan kemampuan untuk berusaha memperbaiki hubungan akan kembali mencuat.