Di suatu senja menjelang adzan maghrib, seorang gadis kecil menghampiri ibunya yang tengah bersiap hendak melaksanakan shalat maghrib, “ummi.. cerita donk apa itu muslimah sejati?”
si ibu pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah gadis kecilnya itu.
"anakku sayang.. seorang muslimah sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata, wajah hanyalah satu peranan yang kecil saja, muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi, itulah yang terbaik."
Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (HR. Muslim)
si ibu terus menyambung, "muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempesona itu. ingat sayang.. Allah menciptakan wanita dengan begitu indah, dan Allah juga telah menetapkan syariat-Nya agar keindahan wanita dapat terjaga." (QS. An-Nuur: 31)
"tapi ummi.." si anak menyela, "tante Lusi yang rumahnya di pojok, kemaren dede liad pake jilbab, kug tadi pagi engga? pas dede tanya, tante Lusi cuman senyum-senyum sambil bilang, tante cantik kan hari ini?"
"dede cantik.. dengan jilbab tidak lantas menutupi kecantikan, justru sebaliknya akan terlihat eksklusif.. dengan menutup aurat bukan berarti mengekang mobilitas kita, justru dengan menutup aurat maka gerak kita akan terjaga dari pandangan-pandangan yang merendahkan.."
"ketahuilah wahai puteriku.. muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalanan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda."
seraya membetulkan jilbab yang dikenakan putrinya, si ibu melanjutkan.. "ingat sayang.. jika ada yang mendapatkan keuntungan dunia dengan memperlihatkan aurat, sebenarnya kesenangan itu hanya semu karena hakikatnya kesenangan itu berbanding sedikit dibanding kerugian akhirat yang akan dirasakan."
"renungkanlah sayang.. setiap laki-laki yang bukan mahrammu, yang melihat auratmu akan berdosa, dan dosa mereka disebabkan karna ulahmu, dede mau menanggung dosa mereka?"
gadis kecil itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. si ibu tersenyum seraya berkata.. "kapan-kapan ummi sambung lagi ceritanya……,, sekarang kita sholat maghrib dulu yuu...."
Wahai saudariku yang cantik, kamu terlihat cantik dengan kain yang menutup kepalamu. Sempurnakanlah hijabmu, jagalah sikapmu maka Allah akan menjagamu.. insya ALLAH…
si ibu pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah gadis kecilnya itu.
"anakku sayang.. seorang muslimah sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata, wajah hanyalah satu peranan yang kecil saja, muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi, itulah yang terbaik."
Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (HR. Muslim)
si ibu terus menyambung, "muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempesona itu. ingat sayang.. Allah menciptakan wanita dengan begitu indah, dan Allah juga telah menetapkan syariat-Nya agar keindahan wanita dapat terjaga." (QS. An-Nuur: 31)
"tapi ummi.." si anak menyela, "tante Lusi yang rumahnya di pojok, kemaren dede liad pake jilbab, kug tadi pagi engga? pas dede tanya, tante Lusi cuman senyum-senyum sambil bilang, tante cantik kan hari ini?"
"dede cantik.. dengan jilbab tidak lantas menutupi kecantikan, justru sebaliknya akan terlihat eksklusif.. dengan menutup aurat bukan berarti mengekang mobilitas kita, justru dengan menutup aurat maka gerak kita akan terjaga dari pandangan-pandangan yang merendahkan.."
"ketahuilah wahai puteriku.. muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalanan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda."
seraya membetulkan jilbab yang dikenakan putrinya, si ibu melanjutkan.. "ingat sayang.. jika ada yang mendapatkan keuntungan dunia dengan memperlihatkan aurat, sebenarnya kesenangan itu hanya semu karena hakikatnya kesenangan itu berbanding sedikit dibanding kerugian akhirat yang akan dirasakan."
"renungkanlah sayang.. setiap laki-laki yang bukan mahrammu, yang melihat auratmu akan berdosa, dan dosa mereka disebabkan karna ulahmu, dede mau menanggung dosa mereka?"
gadis kecil itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. si ibu tersenyum seraya berkata.. "kapan-kapan ummi sambung lagi ceritanya……,, sekarang kita sholat maghrib dulu yuu...."
Wahai saudariku yang cantik, kamu terlihat cantik dengan kain yang menutup kepalamu. Sempurnakanlah hijabmu, jagalah sikapmu maka Allah akan menjagamu.. insya ALLAH…