Article

Senin, 05 Desember 2011

Wanita Itu Aneh


Alhamdulillah ... Baruu smpet tak posting sekarang. Oh iya, saat ini tepat pada hari Senin yang mendung di Jakarta, Saya akan menyajikan suatu artikel yang berjudul "Wanita Itu Aneh". Ya judulnya seperti itu, mengapa?. AYo cerita dulu mengenai wanita. hehehe.

Wanita dikenal sebagai tulang rusuk laki-laki. Wanita diciptakan dengan begitu sempurna oleh Tuhan, ia memiliki paras yang indah, senyum yang menggetarkan jiwa, dan kesempurnaan lainnya. Wanita juga dikenal sekali kelembutan hatinya, keindahan sifatnya, dan lunak hatinya. Tidak ketinggalan, wanita juga mempunyai pengorbanan yang sangat dahsyat sekali, yaitu ketika melahirkan. Nyawa sebagai taruhannya, ia senang bisa melahirkan mutiara hatinya dari benih-benih suci suaminya, ia bahagia dan tak merasa takut apa yang akan terjadi pada dirinya. Sungguh wanita itu mulia. Wanita-lah sebagai penentu kebahagiaan seorang pria. :)

Namun, wanita tetaplah wanita, disisi kebaikannya, wanita sangat aneh sekali. Apa saja keanehan wanita?.
1. Sulit ditebak perasaannya

Ehm, benarkah jika wanita sulit ditebak perasaannya?. Pernahkah anda (laki-laki) merasakan keanehan wanita yang satu ini. Sudah sering terjadi, ucapan wanita kadang tidak sesuai dengan hatinya. Bisa jadi ia mengucapkan nyaman kepada anda tetapi hatinya sebenarnya tak nyaman. Bisa jadi wanita mengucapkan "iya" namun dihatinya mengucapkan "tidak". Dibawah ini ada contohnya:
a. ketika anda memberi hadiah kepada wanita "Ehm, terimakasih ya, hadiahnya bagus dan aku suka, terimakasih banyak yaah." (padahal ia tidak suka, dan akan membuangnya atau memberikannya kepada yang lain, tanda wanita senang dengan hadiah anda, ia akan memberikan senyuman terbaiknya dihadapan anda)
b. ketika anda mengajaknya makan di suatu tempat "kamu saja deh yang makan, aku sudah kenyang" (padahal ia sedang lapar tetapi tak suka dengan tempat dan makanannya. hehehe, tanda jika ia senang tempat dan makanannya pasti ia akan menyuapi anda. heehhe) c. ketika bertengkar diatas kendaraan pribadi "turunin aku, atau aku akan meloncat". kita sebagai laki-laki tentu saja tidak akan tega menurunkan wanita dijalan, tidak diturunin, mau loncat-loncat, saat diturunin ia bilang "kamu tega ya sama aku, dasar lelaki tidak pengertian". Susahnya bukan ... :) Serba salah.
d. ketika anda menemuinya dan saat itu anda bertengkar "pulang sana, aku tak butuh kamu, sana pulang". ya sudah aku pulang, dia akan berkata : "oo, jadi kamu gak mau sama aku." Bingung kan. Pulang salah, tak pulang juga salah. (sebenarnya ia ingin lebih lama sama anda).
e. ia berkata benci kepada anda dengan memeluk anda
"aku benci sama kamu, aku benci." (jika sambil menangis dan memeluk anda, ia begitu sangat cinta kepada anda). Itulah sedikit contoh dari ribuan contoh yang lain. hehehe.

2. Cepat Emosi
Wah, ini sangat bahaya sekali. Emosi wanita berbeda dengan emosi pria. Jika wanita sudah emosi, alamat sudah. Jika ia sedikit saja hatinya tidak suka, emosi akan segera tiba. Berbeda dengan laki-laki, masih ada toleransi jika hatinya disakiti, lebih tidak memilih marahin wanita, kalaupun marah, itu cuma sebentar sekali. Ia akan lebih tahan lama emosinya, keanehannya terletak disini, seperti contoh dibawah ini:


"Disaat wanita marah, lelaki pasti harus dengan kesabaran yang extra. Ketika laki-laki diam mendengarkan ocehan dari amarahnya ia akan berkata: "Kamu kok dieeeeeeem saja mulai dari tadi, capek aku denganmu, didengarkan gak sihhh, telingamu mana, gak punya mulut ya gak bisa ngomong". Tetapi saat laki-laki ngomong ia berkata: "Heh, aku gak butuh penjelasan basimu, ngerti gak siiih, aku tak seperti itu, inget ya kamu, sampai kamu ngomong lagi, tak sobek-sobek mulutmu... blabalablalalalal,,, aselole". hehehe.

Sulit deh pokoknya kalau sudah marah, diam salah, ngomong ya salah. Aneh bukan?. :) yang tidak seperti itu syukurlah ... :)

"wanita lebih cepat marah, lebih lama redanya ... laki-laki tidak cepat marah, jika marah akan cepat redanya."
Setuju .. :)

3. Wanita itu mudah mengeluarkan kata-kata kutukan
Waw.. sereeeeem. Semuanya kembali kepada perasaan wanita itu sendiri. Apa yang dirasakan oleh wanita, jika tak terkendali akan terlihat dari ucapan dan perbuatannya. Ketika wanita hatinya dipenuhi dengan cinta, ia akan sering mengucapkan: "sayang, aku sayang kamu, aku tak mungkin bisa meninggalkanmu, aku setia mencintaimu, tak akan kutinggalkan kamu." Ada lagi nih, jika wanita hatinya masih dipenuhi cinta: "sayang, kamu tampan deh, kamu manis, kamu baik dan kamu perhatian sama aku, terimakasih sayang , aku sayang dan cinta kamu." Indahnya, membuat hati laki-laki tenang, damai dan syahdu ... nah, jika hati wanita dipenuhi dengan amarah bagaimana? .... Oh tidak ... ayo lariiiiii .. hehehe.

Yang tadinya memuji jika kita tampan akan berubah menjadi: "kamu tuh setan ya, iblis kayak orang gila tau gak, siapa juga yang cinta sama orang gila kayak kamu, ih najis deh." Yang tadinya bilang-bilang setia dan sayang akan berubah menjadi: "Aku benci kamu, kita putus, kecewa aku sama kamu, sana pergi dengan wanita lain, dasar cowok gila, sinting, mending aku cinta sama sinchan daripada sama kamu, hei jelek, pergi sana, jangan ganggu hidupku lagi". Hayoo, sadis bukan, :D pokonya jika wanita dihatinya dikendalikan oleh marah, sudah siaga terakhir tuh, harus siap-siap ngungsi ada banjir bandang datang. hehehe.

4. Mempunyai kekuatan aneh
Apa coba kekuatan aneh pada wanita,
wanita itu hebat sekali, ia punya kekuatan tersembunyi dan sangat ampuh sekali untuk meredam laki-lakinya jika laki-lakinya marah dan emosi. Bagaimana cara wanita menggunakan kekuatannya dan kekuatan seperti apakah yang dimiliki wanita ketika laki-lakinya marah?.

"Wanita terkenal hatinya yang sangat lunak sekali, karena kelunakannya itu wanita mudah dan cepat sekali kagum, cinta, sayang dan juga cepat emosi, marah dan benci. Ketika wanita marah, membutuhkan tenaga yang super dahsyat untuk menenangkannya. Walaupun kadang jika dielus-elus tetap marah, dibelikan ice cream langsung dilempar, digodain tambah marah, yang penting harus sabar dan jangan sampai terpancing dengan emosinya. Disabari tetap marah-marah, jika dikerasi akan menangis, bingung kan?. hehehe.
Kenapa harus ada marah dalam cinta sih. :) Tetapi sebaliknya jika laki-laki marah dan emosinya besar, wanita tak usah cari macam-macam cara untuk menenangkan laki-laki. Cukup dengan "Sayang, aku sayang kamu, maafkan aku yaaa". Sudah, selesai. TAMAT. Cuma itu saja wanita sudah menjinakkan emosi laki-laki. Enak bangeet yaaa. hehehe. Sungguh kekuatan aneh.

5. Dan Lain-Lain
Masih banyak sekali yang lainnya, mungkin pembaca bisa menambah sendiri. Sesuai dengan pengalaman atau pengetahuan pembaca tentang wanita. :)

Kesimpulannya
adalah:

"Seaneh-anehnya wanita, ia (wanita) begitu sangat istimewa, ia diistimewakan oleh Tuhan, diistimewakan oleh nabi, diistimewakan oleh semua kaum adam."

a. wanita adalah kunci pintu surga, dibawah telapak kaki wanita ada surga. Itu bermakna wanita harus dihormati, tak boleh dikasari, bersabarlah menghadapinya. Akan ada keindahan setelahnya.
b. menjadi kunci kebahagiaan dunia. "Seindah-indahnya perhiasan dunia, yang paling indah adalah "wanita shalehah."
c. Besar pahalanya jika merawat suami yang sakit
d. syahid ketika meninggal dalam keadaan hamil atau melahirkan.

e. tidak boleh dibunuh saat ada peperangan.

Begitu banyak keistimewaan wanita yang lainnya. Tentunya wanita adalah tulang rusuk yang bengkok. Untuk meluruskannya ... jika terlalu lunak, tidak akan pernah lurus, tetapi jika terlalu kasar, akan patah. Inilah rahasia yang harus dipelajari laki-laki untuk menghadapi wanita, meluruskan wanita, mengendalikan wanita kearah yang baik dan sesuai dengan arah emosinya. Gampang-gampang sulit, gampangnya 2 kali, sulitnya satu kali. Ayo bagi para lelaki, jangan pantang menyerah untuk mengetahui rahasianya ya. :) Sunnguh Wanita Itu Aneh. Semoga bermanfaat.


Salam Cinta


Ketika Cinta Enggan Bertasbih


Banyak sekali tragedi yang terjadi dari sebuah percintaan, ada cemburu, ada marah, ada selingkuh dll. Ada yang dilarang dalam konteks tertentu, ada yang boleh jika dilakukan tidak berlebihan, seperti marah dan cemburu. Tragedi-tragedi seperti itulah yang terjadi.

Tidak hanya itu, untuk menguji seberapa jauh kesetiaan dari cinta, cinta selalu diberikan ujian dan cobaan sesuai dengan besarnya cinta dan kesetiaan yang dibangun. Semakin tinggi cintanya, semakin tinggi ujiannya. Semakin rendah cintanya, semakin kecil ujiannya. Ujian cinta inilah sebagai tolak ukur dari kesetiaan cinta, jika ujian-ujian bisa dilewati dengan kesabaran dan ketelatenan, maka kesetiaannya dan kelanggengannya akan meningkat. Sebaliknya pula, jika ujian-ujian cinta tak bisa dilewati bersama, maka akan mudah cinta itu menjadi semakin kecil.

Untuk dapat selalu melewati ujian-ujian cinta, cinta harus disertai dengan kesabaran. Namun kesabaran selalu ada batasnya, agar kesabaran tak ada batasnya .... sudah sepatutnya cinta harus bertasbih mengingat Tuhannya. Dengan selalu berdzikir atau mengingat Allah, Allah akan memberikan kekuatan yang dahsyat sekali bagi hatinya, disabarkan hatinya, dikuatkan keyakinannya, dikuatkan pula cintanya serta berbagai ujian dengan mudah dilewati. Sehingga kesetiaannya semakin bertambah.

Tetapi, apa yang terjadi ketika cinta enggan bertasbih ... Tentu saja cinta tak bisa bersabar lebih lama, cinta penuh prasangka dan cinta bisa menjadi bencana. Disinilah pentingnya dzikir untuk cinta. Cinta tidak akan setia jika cinta tidak pernah ingat kepada Tuhannya, cinta tidak akan menjadi besar jika lupa akan Tuhannya. Selalu ingatlah kepada Allah, bertasbihlah, ucapkan Asma-Nya yang indah, bersyukurlah ... secara otomatis ... cinta akan setia selamanya.... InsyaAllah ... :)

Tentang Kesetiaan^^^^


"Kesetiaan bukanlah diukur seberapa lama engkau bersamanya ... namun kesetiaan diukur dari cinta yang tak terhingga ukurannya" Setia ... apa dibenak anda tentang setia, apakah setia itu cinta sampai mati , ataukah setia itu selalu bersamanya tak kenal ruang dan waktu. Boleh saja jika pendapat anda seperti itu, tidak ada undang-undang yang melarangnya. :D

Setia adalah keinginan dari semua orang kepada kekasihnya, karena kesetiaan itu pertanda bahwa hanyalah dia satu-satunya yang kita miliki dan hanyalah kita satu-satunya yang dimilikinya, setia tak dapat diminta, atau hanya diucapkan dengan kata-kata.

Setia
adalah sebuah realitas cinta yang nyata, kekuatan cinta, kasih dan dan sayang tanpa batas. Setia adalah hasil dari kebenaran cinta, kejujuran hati dan ketulusan kasih. Apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena kecantikannya atau karena ketampanannya, apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena hartanya atau apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena keturunannya, jawabannya TIDAK!!! itu bukan kesetiaan, itu keinginan diri, bukan keinginan dan kejujuran cinta.

Sejatinya, cinta yang sejati adalah dua ruh yang menyatu, bukan dua raga yang menyatu. Karena kesejatian cinta tidak hanya diukur didunia saja melainkan sampai ke akhirat kelak, cinta yang mempunyai kesejatian tingkat tinggi adalah cinta yang menemui cinta sejati abadinya yaitu Allah.
kita tahu, ruh tidak akan selamanya melekat dengan raga, ruh akan lepas dari raga menuju yang punya, yaitu Allah. Oleh karena itu, orang yang saling mencintai dan mengasihi yang benar-benar mempunyai kesetiaan adalah yang dapat menyatukan ruh. Ruh yang menyatu, yang sudah kuat, ketika salah satu yang dikasihinya meninggal dunia, ia akan tetap yakin dengan cintanya jika suatu saat akan berjumpa kembali dan bersama-sama menemui Tuhan-nya dengan kebahagiaan yang tinggi.

Setia tidak akan dapat dirasakan jika cinta itu tak pernah disujudkan kepada sang pemberi cinta. Cinta tak akan setia jika cinta malah menjauhkan dari mengingat-Nya, cinta yang benar adalah cinta yang dapat menguatkan keimanan dan yang dapat memotivasi untuk berbuat kebajikan. Cinta yang jujur adalah cinta yang saling menasihati, menasihati dalam kebenaran dan menasihati dalam kebajikan.

Ingatlah,
sejati adalah hasil dari sebuah cinta yang menanamkan nilai-nilai kasih sayang Tuhan, seperti cintanya nabi ibrahim kepada anaknya, cinta nabi nuh, cinta nabi-nabi lain dan cinta nabi muhammad saw kepada umatnya yang selalu terasa cinta sejatinya selamanya dihati orang-orang yang mencintainya. contohlah cinta itu, walaupun tidak sesempurna cinta mereka namun insyaAllah cinta sejati akan tercipta dihati sampai bahagia bertemu Ilahi.

"Cintailah sesuatu karena-Nya, agar cintamu ditunjukkan oleh-Nya selalu berada didalam cinta-Nya dan selalu berjalan mulus sesuai dengan jalan-Nya"

Minggu, 20 November 2011

Menjelmalah Menjadi Muslimah Sejati.....


Di suatu senja menjelang adzan maghrib, seorang gadis kecil menghampiri ibunya yang tengah bersiap hendak melaksanakan shalat maghrib, “ummi.. cerita donk apa itu muslimah sejati?”
si ibu pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah gadis kecilnya itu.

"anakku sayang.. seorang muslimah sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata, wajah hanyalah satu peranan yang kecil saja, muslimah sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi, itulah yang terbaik."

Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (HR. Muslim)

si ibu terus menyambung, "muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempesona itu. ingat sayang.. Allah menciptakan wanita dengan begitu indah, dan Allah juga telah menetapkan syariat-Nya agar keindahan wanita dapat terjaga." (QS. An-Nuur: 31)

"tapi ummi.." si anak menyela, "tante Lusi yang rumahnya di pojok, kemaren dede liad pake jilbab, kug tadi pagi engga? pas dede tanya, tante Lusi cuman senyum-senyum sambil bilang, tante cantik kan hari ini?"

"dede cantik.. dengan jilbab tidak lantas menutupi kecantikan, justru sebaliknya akan terlihat eksklusif.. dengan menutup aurat bukan berarti mengekang mobilitas kita, justru dengan menutup aurat maka gerak kita akan terjaga dari pandangan-pandangan yang merendahkan.."

"ketahuilah wahai puteriku.. muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. muslimah sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di tepi jalanan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda."

seraya membetulkan jilbab yang dikenakan putrinya, si ibu melanjutkan.. "ingat sayang.. jika ada yang mendapatkan keuntungan dunia dengan memperlihatkan aurat, sebenarnya kesenangan itu hanya semu karena hakikatnya kesenangan itu berbanding sedikit dibanding kerugian akhirat yang akan dirasakan."

"renungkanlah sayang.. setiap laki-laki yang bukan mahrammu, yang melihat auratmu akan berdosa, dan dosa mereka disebabkan karna ulahmu, dede mau menanggung dosa mereka?"

gadis kecil itu menggelengkan kepalanya dengan tegas. si ibu tersenyum seraya berkata.. "kapan-kapan ummi sambung lagi ceritanya……,, sekarang kita sholat maghrib dulu yuu...."


Wahai saudariku yang cantik, kamu terlihat cantik dengan kain yang menutup kepalamu. Sempurnakanlah hijabmu, jagalah sikapmu maka Allah akan menjagamu.. insya ALLAH…

Senin, 08 Agustus 2011

Pernikahan


Dari sebuah artikel di Internet....

Pernikahan atau perkawinan, membuka tabir rahasia.....

Proses pencapaiannya memakan satu perjalan panjang......

Kadang, untuk menuju ke sana, Tuhan Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita......


Tak jarang Ia melukai hati, hingga hikmahnya tertanam dalam......

Tak perlu kita pertanyakan, "Apa maksud Tuhan?"

Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna, Tuhan punya alasan tersendiri yang memang sukar dimengerti....... Yang pasti..... Jika kita kehilangan cinta, kita harus tetap percaya bahwasanya, ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik......

Menunggu....! itu satu pilihan....!

Toh, walaupun suami yang kau tunggu tentunya tidaklah semulia Muhammad......

Tidaklah setakwa Ibrahim......

pun tidaklah setabah Ayub.....

Atau segagah Musa......

Apalagi setampan Yusuf.....

tapi......

setidak-tidaknya, suamimu adalah pria akhir zaman....

Yang bercita-cita membangun keturunan yang sholeh....

Mengapa menunggu.....?

Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa..... karena walaupun kita ingin cepat, kita tidak ingin sembarangan.....

Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan, kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian itu.....

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu......

Jika ingin berenang, belajarlah mangapung dahulu....

Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.....

Tentunya......tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, orang yang kita inginkan, orang yang dicintai dan mencintai, ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada..... karena.....hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah......

Berani bertindak gegabah, layaknya barani menerima resiko......

Bunga mawar tak mekar dalam semalam, namun bisa layu dalam sedetik....

Kota Palestina tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap.....

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat.....!

Pernikahan atau perkawinan, bukanlah akhir dari dari sebuah perjalanan.....

Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama......

Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....

Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya.....

Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya.....

Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya.....

Akan halnya......

Haruskah terus menungu....?

Jawabannya ada pada diri kita.....

pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius......

Menguji kadar iman dan takwa ......

belajar meniti sabar dan ridha.....

Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi.....

Toh, tak perlu mendambakan yang benar-benar bersahaja......

Karena Memiliki suami yang tak cela, justru kamu kan tersentak dari alpa......

kamu bukanlah Khadijah.... yang begitu sempurna dalam menjaga....

Pun bukanlah Hajar...... yang begitu setia dalam sengsara......

Kamu hanyalah seorang wanita biasa, yang terus berusaha menjadi Sholehah....

Pada akhirnya.....

Cinta yang agung, terus bertambah selama kehidupan......

Banyak hal yang indah, memang memerlukan waktu yang tak singkat.....

dan penantian yang tak pasti.....

Akan tetapi......

Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan.....

Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorang pun bayangkan......

Mari kita kembalikan kepada-Nya.....

Dia Yang Maha Pengatur, dengan segala keagungan-Nya menuntut kita untuk selalu bersabar dalam setiap penantian...... lagi-lagi untuk sebuah alasan..... Entah apa.....!!!

MENIKAHLAH

"Menikahlah, bagi yang belum menikah, kalo yang udah mah..... jangan....kecuali...jika mampu & adil hehe......!

Artikel bagus, kiriman seorang sahabat..... indah untuk direnungkan, dan di ambil hikmahnya, juga sebagai perbandingan untuk diri pribadi......

Ketika melihat pasangan yang baru menikah, saya suka tersenyum.

Bukan apa-apa, saya hanya ikut merasakan kebahagian yang berbinar spontan dari wajah-wajah syahdu mereka. tangan yang saling berkaitan ketika berjalan, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan tersirat keengganan saat hendak berpisah..

Seorang sahabat yang tadinya mahal tersenyum, setelah menikah senyumnya selalu saja mengembang. ketika saya tanyakan mengapa, singkat dia berujar "Menikahlah!

Nanti juga tahu sendiri". Aih...

Menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik, itu yang saya baca dalam sebuah buku pernikahan. jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang disukai Nabi.. dalam buku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yang menikah dalam Kitab-Nya. Hal ini menunjukkan betapa Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya, "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yang berfikir." (QS. Ar-Rum: 21).

Menikah itu Subhanallah indah, kata ayah saya dan haya bisa dirasakan oleh yang sudah menjalaninya. Ketika sudah menikah, semuanya sudah menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri.... Beliau mengibaratkan ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terang benderang, saat itu kicauan terdengar begitu merdu.... sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yang terhidang selalu saja disantap lezat, mendung di langit bukan masalah besar, seolah dunia milik mereka saja, mengapa...? karena semuanya dinikmati berdua. Hidup seperti seolah baru dimulai, sejarah keluarga baru saja disusun.

Namun sayang tambahnya, semua itu lambat laun menguap ke angkasa membumbung atau raib ditelan dalamnya bumi. Entahlah saat itu cinta mereka berpendar kemana. seiring detik yang berloncatan, seolah cinta mereka juga. Banyak dari pasangan yang akhirnya tidak sampai ke tujuan, tak terhitung pasangan yang terburai kehilangan pegangan, selanjutnya perahu mereka karam sebelum sempat berlabuh di tepian.

Bercerai, sebuah amalan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah.

Ketika allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu adalah anugerah yang harus disyukuri. Karena cinta istri kepada suami berubah ketaatan untuk selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga. Dan cinta suami kepada istri menetaskan keinginan melindungi dan membimbingnya sepenuh hati. lanjutnya kemudian......

Saya jadi ingat, saat itu seorang istri memarahi suaminya habis-habisan, saya yang berada di sana merasa iba melihat sang suami yang terdiam. padahal ia baru saja pulang kantor, peluh masih mambasah, kesegaran pada saat pergi sama sekali tidak nampak, kelelahan begitu lekat diwajah. hanya karena masalah kecil, emosi istri meledak begitu hebat. Saya kira akan terjadi "perang" hingga bermaksud mengajak anak-anak main di belakang, tapi ternyata di luar dugaan, suami malah mandaratkan sun sayang penuh mesra di kening sang istri. Istrinya yang sedang berapi-api pun padam, senyum malu-malunya mengembang kemudian dan merdu suaranya bertutur " Maafkan Mama ya Pa....". gegas ia raih tangan suami dan mendekatkannya juga ke kening, rutinitasnya setiap kali suaminya datang...

jauh setelah kejadian itu, saya bertanya pada sang suami kenapa ia berbuat demikian. "Saya mencintainya, karena ia istri yang dianugerahkan Allah, karena ia ibu dari anak-anak. Yang karena saya mencintainya", demikian jawabannya.

Ibn Qayyim Al-jauziah seorang ulama besar, menyebutkan bahwa cinta mempunyai tanda-tanda. Pertama, ketika mereka saling mencintai maka sekali saja mereka tidak akan pernah saling mengkhianati, mereka akan saling setia senantiasa, memberikan komitmen mereka.

Kedua, ketika seorang mencintai, maka dia akan mengutamakan yang dicintai, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga, dan seorang suami tentu saja akan mengutamakan istri dalam hal perlindungan dan nafkahnya. mereka akan sama-sama saling mengutamakan, tidak ada yang merasa superior.

Ketiga, ketika mereka saling mencintai maka sedetikpun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya selalu saling terpaut. meskipun secara fisik berjauhan, hati mereka seolah selalu tersambung. Ada do'a istrinya agar suami selamat dalam perjalanan dan memperoleh sukses dalam pekerjaan, ada tengadah jemari istri kepada Allah supaya suami selalu dalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yang sedang membanting tulang maraup nafkah halal kepada istri tercinta, sedang apakah gerangan istrinya, lebih semangatlah ia.......

Saudaraku, ketika segala sesuatunya berjalan begitu rumit dalam sebuah rumah tangga, saat-saat cinta tidak lagi menggunung dan menghilang seiring persoalan yang datang silih berganti. Perkenankan saya mengingatkan lagi sebuah hadist nabi. Ada baiknya para istri dan suami menyelami bulir-bulir nasehat berharga dari Nabi Muhammad. Salah satu wasiat Rasullah yang diucapkannya pada saat-saat terakhir kehidupannya dalam peristiwa haji wada: "Barang siapa-diantara para suami bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub atas kesabarannya mananggung penderitaan. Dan barang siapa diantara para istri bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiah, istri fir'aun" (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah).

Kepada saudaraku yang baru saja menggenapkan setengah dien, tak ada salahnya juga untuk saudaraku yang sudah lama mencicipi asam garamnya pernikahan, Patrikan firman Allah dalam ingatan:

"..... Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka..." (QS. Al-Baqarah:187) Torehkan hadist ini dalam benak: "Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, bergugurlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya" (Diriwayatkan maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Alkhudzri r.a)

Kepada sahabat yang baru saja membingkai sebuah keluarga, kepada para pasutri yang usia rumah tangganya tidak lagi seumur jagung, Ingatkanlah ketika suami mengharapkan istri berperilaku seperti Khadijah istri Nabi, maka suami juga harus meniru perlakuan Nabi Muhammad kepada para istrinya. begitu juga sebaliknya.

Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah, istri yang ketika suami memandangnya pasti menyejukkan mata, ketika suaminya menuntutnya kepada kebaikkan maka dengan sepenuh hati dia akan mentaatinya, jua tatkala suami pergi maka dia akan amanah menjaga harta dan kehormatannya. Istri yang tidak silau dengan gemerlap dunia melainkan istri yang selalu bergegas merengkuh setiap kemilau ridha suami.

Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu dan selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya.

Renungkan Pernikahan

Untuk Suami-Isteri

(untuk calon suami-calon istri)

Pernikahan atau Perkawinan

Menyikap tabir rahasia Illahi

Istri yang kau nikahi

Tidaklah semulia Khadijah

Tidaklah setaqwa Aisyah

Pun tidak setabah Fatimah

Justru istrimu hanyalah

wanita akhir zaman

yang punya cita-cita

menjadi shalehah.....

Suami yang menikahi kamu

Tidaklah semulia Muhammad SAW

Tidaklah setaqwa Ibrahim

Pun tidak setabah Fatimah

Justru suamimu hanyalah

wanita akhir zaman yang punya cita-cita

menjadi shalehah.....

Suami yang menikahi kamu

Tidaklahsemulia Muhammad SAW

Tidaklah setaqwa Ibrahim

Pun tidak setabah Ayyub

Ataupun segagah Musa

Apalagi setampan Yusuf

Justru suamimu hanyalah

laki-laki akhir zaman

Yang punya cita-cita

Membangun keturunan yang shaleh

Pernikahan atau perkawinan

Mengejar kita kewajiban bersama

Pernikahan atau perkawinan

Menginsafkan kita perlunya Iman & Taqwa untuk belajar meniti sabar &

Meraih Ridha Allah SWT karena memiliki istri yang tidak sehebat mana

Karena memiliki suami yang tak segagah mana Justru kamu tak tersentak dari alpa , kamu bukanlah yang sempurna, kamu cuma suami & istri akhir zaman yang berusaha menjadi shaleh & shalehah dan berusaha menciptakan keluarga yang sakinah

(syekh Muhammad Ar-Raudi As Salam)

Jumat, 29 Juli 2011

Kesendirian Tidak Selalu Mematikan!


Banyak orang yang tidak menyukai kesendirian, karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan melelahkan. 'Sendiri aduh sendiri'... Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang!

Apakah engkau Termasuk Yang Demikian? :-)

Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!


Kesendirian bisa memiliki dua makna...

Pertama : kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya,tanpa ada orang di sekitarnya.

Kedua : hanya berbentuk perasaan saja.

Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin engkau pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? ;-)

Satu hal yang perlu kita ingat...

kesendirian dengan arti apapun, sebenarnya bukan masalah jika kita mampu mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya.

Bagaimana kita bisa mengelola kesendirian supaya lebih bermakna?

Lakukan hal berikut :

  • Cari kesibukan dengan melakukan aktivitas positif yang sangat kamu sukai, misalnya dengan membaca, menulis, olahraga, menyanyi? :-) Apapun kesukaan kamu. Dengan cara ini, kesendirian akan terasa lebih menyenangkan!
  • Ingat-ingat kembali hal-hal yang menjadi impian mu dan belum sempat dilakukan. Kamu bisa membuka agenda-agenda pribadi, foto-foto jaman dulu, buku-buku, dan lain sebagainya. Percaya! cara ini akan menyadarkan kita akan sempitnya waktu untuk mewujudkan segalanya. Kalau sudah begini, bukankah kesendirian itu jadi menyenangkan?;-)
  • Buat daftar sebanyak-banyaknya tentang keinginan yang ingin kamu wujudkan selagi masih hidup. Mungkin dengan cara menuliskan kembali 'keinginan gila' saat kamu masih kecil? Atau mimpi-mimpi lain yang belum terlaksanakan? Saat itu engkau akan sadar, ternyata banyak sekali hal yg memerlukan kesendirian utk mewujudkannya!
  • Dan yang terakhir.... Sebenarnya ini merupakan hal 'utama' dan yang pertama yang harus kamu lakukan.... Mendekatlah kepada Yang Maha Mencintai diri mu. Kesendirian ini akan semakin menyadarkan hakekat keberadaan kita di dunia. Semakin keyakinan ini kuat, maka akan semakin kokoh kemampuan mu mengarungi kehidupan, dengan segala situasinya.

Intinya, jangan biarkan dirimu terjebak dalam kesendirian dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat dirimu putus asa.

Kalau engkau mau membuka mata, engkau sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar kita.

Salah satunya ada kami di sini (fundiah/blogspot) hehehe :-D

Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa kita jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika engkau mau terbuka...

Dalam kesendirian engkau bisa merenungkan banyak hal.

Dalam kesendirian engkau bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang engkau miliki.

Dalam kesendirian pula engkau bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali engkau temukan di keramaian!

Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada dirimu.

Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini dirimu sedang dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri',

Ingatlah, bahwa kesendirian tidak selamanya mematikan!

Kelola-lah perasaan mu dengan baik, dan buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna. ^_^ Cheersssssss

Betapa Allah Sangat Menyayangimu


Dia menciptakan mu dalam bentuk yang sebaik-baiknya…
Dia selalu menjaga mu… tiap detik… tiap menit… dan setiap waktu… tanpa kenal lelah & letih…
Dia memberi mu ujian & masalah untuk kamu pecahkan agar kamu menjadi orang yg tegar, sabar dan selalu mengingat Nya
Dia memberikan kamu rasa sedih & rasa bahagia, agar kamu selalu bersyukur kepadanya & tidak menjadi orang yg sombong…


Dia selalu memaafkan semua kesalahan mu…jika kamu benar bertobat pada Nya
Dia selalu mencatat setiap kebaikan mu walaupun kebaikan itu hanya sebesar zahra dibumi atau dilangit…
Dia selalu memberi rezeki kepada mu tanpa disangka-sangka…

Tapi apakah kamu sudah benar-benar mencintai Allah seperti Allah mencintai kamu??
Apakah kamu sudah benar-benar mencintai Allah dengan sesungguhnya??

Tanya kepada hati mu…
Apa yang sudah kau lakukan sebagai bukti kau mencintai Allah dengan sesungguhnya…
Sudahkah kamu mencintai Allah seperti Allah mencintai kamu…
Sudahkah kamu melakukan solat 5 waktu tepat pada waktunya… andai kau tau, bahwa amalan pertama yang dihisab adalah Solat…
Sudahkah kamu membaca Al Quran setiap saat…
Sudahkah kamu memahami apa yang ada di dalam kitab mu Al Quran… Andai kau tau sesungguhnya apa yg ada didunia ini telah tertulis dalam Al-Quran
Sudahkah hati mu mencerminkan 99 Asmaul Husna…
Sudahkah kamu mempunyai hati yang selalu pemaaf…seperti Allah yang selalu mau memaafkan kesalahan mu, jika kamu bertaubat dgn sungguh
Sudahkah kita menyisihkan sedikit penghasilan kita untuk orang-orang yang kurang mampu…
Sudahkah kita selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan…
Apakah rasa cinta mu kepada Allah lebih besar daripada rasa cinta mu kepada makhluk ciptaan Nya

Terkadang kita kesal, marah, dan kecewa pada Allah, atas ujian atau cobaan yang kita terima…
Tapi apakah pada saat kita mendapatkan kebahagiaan, kita sering bersyukur & berterima kasih kepada Allah…
Pernahkah kita selalu berbaik sangka kepada Allah atas semua hal yg kita alami…

Andai kau tau… sungguh ujian atau cobaan yang selama ini kamu terima, itu sebagai tanda rasa sayang & rasa cinta Allah terhadap hamba Nya
Andai kau tau… bahwa semua itu bisa menjadikan mu orang yang lebih Sabar, lebih Bersyukur, lebih Ikhlas, lebih Bertawakal, dan lebih dekat kepada Allah
Karena bagi Allah, sangatlah mudah melepas setiap permasalahan hamba Nya setiap saat. Tapi justru karena Allah begitu perhatiaan kepada mu, begitu sayang pada mu, dan begitu mencintaimu…
Maka Dia menguji tiap hamba Nya untuk senantiasa mengingatkan mereka bahwa Allah selalu ada untuk mereka & sungguh Pertolongan Allah Sangat Dekat.
Ujian atau cobaan yg menimpa kita adalah peringatan dari Allah agar kita bisa memperbaiki diri dan senantiasa bertobat sehingga kita menjadi lebih baik lagi, sehingga pada saat kita bertemu dengan Allah nanti, kita sudah dalam keadaan bersih, tanpa dosa.
Dan kelak ketika kita menghadapi tes sebenarnya di Liang Lahat oleh Malaikat Mungkar & Nakir, kita bisa menjawab dengan baik & bisa menikmati masa istirahat sampai Hari Kiamat Tiba.

Ingatlah…
Nabi Muhammad SAW pun dahulu mendapat ujian yg sangat berat, padahal Nabi Muhammad itu merupakan hamba yg paling disayang Allah & sudah dijamin masuk surga. Tapi semua itu dilakukan karena Allah sangat mencintainya.

“Setiap muslim yg terkena musibah, penyakit, atau yg lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon menggugurkan daun-daunnya” (HR Muslim)

“Cobaan itu akan selalu datang menimpa seorang mukmin & mukminah, baik pada dirinya, pada diri anaknya, atau pada hartanya sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa batas dosa sedikitpun” (HR Tirmidzi)

Kita mendekati Allah sejengkal, Allah mendekati kita sehasta. Kita mendekati Allah sehasta, Allah mendekati kita sedepa. Kita mendekati Allah berjalan, Allah mendekati kita berlari.
Subhanallah betapa Allah sangat mencintai ku…

Saudaraku…
Begitu banyak hal yang telah Allah berikan kepada kita sebagai bukti bahwa Allah sangat mencintai & menyayangi kita, bahkan kita tak akan mungkin bisa menghitungnya.
Lalu kenapa terkadang kita blom bisa mencintai Allah dengan sesungguhnya…

Saudaraku…
Dekati Allah… Jaga selalu Allah dihatimu… Ingatlah Allah dimanapun kamu berada
Cintailah Allah dengan sesungguhnya dengan Taubat Nasuha…
Dirikanlah solat 5 waktu tepat waktunya & jangan menunda-nundanya
Dan janganlah kamu simpan kitab mu didalam lemari sehingga penuh debu, tapi bacalah kitab Suci mu Al Quran & pelajari makna yg terkandung didalamnya
Sedekah kanlah sedikit rezeki mu kepada orang-orang yg kurang mampu
Perbanyaklah mengingat Allah dengan selalu berzikir & bertasbih
Dan janganlah kamu selalu menuntut hakmu kepada Allah… padahal kamu sering lalai menjalankan kewajibanmu kepada Allah
Tetaplah berprasangka baik kepada Allah, Karena sesungguhnya Allah sangat menyayangi & mencintaimu…


Saudaraku…
Sebelum terlambat… selama kita masih diberikan Nafas oleh Allah…
Mari kita Cintai Allah dengan sepenuh hati dengan TAUBAT NASUHA
Luruskan Niat mu…Perbaiki Niatmu… dengan Niat Yang Sungguh-sungguh karena Allah & mengharapkan Ridha Allah… mulai Hari Ini… Sekarang Juga… Dan Jangan Menundanya Sampai Besok…
Karena blum tentu Esok Hari Kita Masih Bisa Bernafas…
“Satukanlah dirimu dalam ketaatan dan kenakan ketakutan pada Allah sebagai pakaian persiapan akhiratmu, serta berupayalah untuk tempat tinggalmu yg abadi nanti”

Wallahul musta'an.

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Selasa, 19 Juli 2011

Adakah Istri Yang Tidak Cerewet??


Adakah Istri Yang Tidak Cerewet?

Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.

Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.

Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.

Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi, dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.

Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

..:: Wallahu'alam bisshawab ::..

***Aku Bangga Pada Suamiku***


Bismillah …
(Semoga kisah ini juga bisa diambil manfaatnya oleh saudari-saudari muslimahku dimanapun berada)
***
Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu.

“Anty sudah menikah ?”.
“Belum mbak ”, jawabku .
Kemudian akhwat itu bertanya lagi
“ kenapa ?”
hanya bisa ku jawab dengan senyuman. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.
“Mbak menunggu siapa?” Aku mencoba bertanya .
“Nunggu suami” jawabnya.

Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya,

“Mbak kerja dimana?”, Entahlah keyakinan apa yang meyakiniku bahwa Mbak ini seorang pekerja, padahal setahu ku, akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi”, jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.
“kenapa?” tanyaku lagi .
Dia hanya tersenyum dan menjawab,
“karena inilah satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas .

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya trsenyum.
“Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat”.

“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7 juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata,

“Abi, Umi pusing nih, ambil sendiri lah!”.
Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23. 30 saya terbangun dan cepat – cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya . Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci.

Astagfirullah, kenapa Abi mengerjakan semua ini? Bukankah Abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap Abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya Abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.
Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, Abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya .”

Subhanallah, aku melihat Mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600 -700 rb /bulan. 10x lipat lebih rendah dari gaji saya. Dan malam itu saya benar- benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki , saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata,

“Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho ”, begitu katanya.
Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata- kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya ”, lanjutnya.

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah -mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini . Saya sedih, karena orang tua, dan saudara - saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”

Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“Kak , kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak -anak kita Kak . Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan . Nah kakak malah pengen berhenti kerja . Suami kakak pun penghasilannya kurang . Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai- santai aja dirumah. Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak , Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal , sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat .

“Anty tau , saya hanya bisa nangis saat itu..
Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia maremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia”

“Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membanguni saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata -kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. “

“Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak -hak suami saya .Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. “

“Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya , karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya , tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal.”

” Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakan pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya , dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptonya, bergegas ingin meninggalkanku.”
.
Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm , meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkanku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho .

***

Ya Alloh … .
Berkahi kami dalam menapaki jalan perjuangan menujuMU. Semoga Aku bisa selalu menjadi sebaik-baik istri untuk suamiku, yang menjadi bekal untuk meraih jannah Mu… Amin

Untuk Abi, apapun pekerjaan Abi, Ummi BANGGA Bi,

..:: SANGAT BANGGA ::..

Senin, 18 Juli 2011

Ini Dia Ciri Wanita Seksi Yang Sebenarnya

Ada banyak hal yang juga jadi bahan pertimbangan kaum pria terhadap wanita, seksi itu tidak selalu di identikan dengan body yang bagus atau padat berisi buat kaum pria.

Berikut ini adalah ciri-cirinya :

**Percaya Diri dan Terbuka
Wanita yang punya rasa percaya diri tinggi mempunyai daya tarik yang amat sangat dahsyat bagi kaum pria. Karena kepercayaan diri yang tinggi membuat wanita mempunyai sikap yang terbuka, sikap yang seperti inilah sangat menggairahkan kaum pria untuk mengenal lebih jauh.

**Menikmati Hidup
Pria setuju bahwa wanita yang menikmati dan mencintai hidupnya punya hasrat ingin mencicipi hal-hal yang baru. Sikap seperti ini mengindikasikan wanita punya gairah bercinta yang 'liar'.

**Badan yang Selalu Bugar
Kaum Pria lebih bergairah bila melihat wanita yang terlihat natural, sehat dan bugar. Kaum pria ternyata juga senang bersama cewek yang merasa nyaman dengan bentuk dan ukuran tubuhnya, daripada cewek yang sibuk membuat tubuhnya jadi 'perfect'.

**Terlihat Cerdas
Pria sangat suka dengan wanita yang berwawasan luas. Buat pria akan menggairahkan bila wanita di ajak bicara tau tentang segala hal (termasuk sex) mereka akan terpancing untuk mengetahui lebih dalam.

**Mempunyai Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh kamu mengirimkan sinyal-sinyal tertentu ke cowok seperti cara berjalan, melirik, duduk bisa 'bicara' ke pria. Bagi pria ini bisa jadi isyarat kamu 'mengundangnya'. jadi jangan ragu melempar senyum atau lirikan menggoda terhadap kaum pria.

**Punya 'Harta' Tersembunyi
Ada beberapa tanda-tanda fisik pada wanita yang di sukai pria antara lain tahi lalat, gigi kelinci, tato bahkan suara cadel atau 'harta' lain yang kamu anggap sebagai 'kekurangan' malah membuat dia penasaran. Nggak percaya? tapi itulah kenyataan. Jadi, kekurangan tak selamanya harus ditutupi!!!!